Sabtu, 23 Juni 2012

Sinopsis Rooftop Prince Episode 4-1





Para satpam segera mengamankan Yi Gak walaupun Yi Gak melawan. Mereka harus mengangkatnya karena Yi Gak meronta-ronta meminta dilepaskan.


Akhirnya  Yi Gak dilempar keluar dari gedung, dan para satpam memasang badan di depan pintu masuk agar Yi Gak tak dapat masuk lagi. Yi Gak hanya dapat melihat Se Na yang ketakutan dari luar gedung.

Selesai acara, ia melihat Se Na berjalan bersama nenek dan kembali memanggilnya. Namun Se Na dan Nenek tak mendengar karena ia keburu ditarik dan mulutnya dibekap oleh para satpam.


Sementara itu Park Ha sedang mempersiapkan toko barunya. Semua stock buah dan sayuran sudah hampir lengkap dan tinggal membayar uang sewanya saja. Pemilik toko mengatakan hanya pada Park Ha ia memberikan perlakuan khusus. Park Ha diperbolehkan mempersiapkan toko sebelum membayar penuh uang sewanya.


Namun betapa kagetnya Park Ha kalau cek yang ia simpan di amplop hilang. Sia-sia ia menumpahkan seluruh isi tasnya, karena cek itu tak ketemu. Pemilik toko marah mengetahui Park Ha tak membawa uang yang ia janjikan dan menyuruh Park Ha untuk mengemasi barang-barang di toko dalam waktu satu jam.


Ia meminta waktu sebentar dan menelepon Se Na, karena ia hanya meninggalkan tas saat di restoran.  Tapi Se Na yang sudah menebak alasan Park Ha meneleponnya, hanya tersenyum namun tak mengangkat telepon.


Keputusan akhir: Kontrak dibatalkan, tempat tak jadi disewa, toko tak jadi dibuka.


Park Ha terduduk lemas di trotoar menyadari apa yang selama ini ia lakukan semuanya sia-sia. Dan seperti ada yang ingin mengejeknya, truk berisi penuh strawberi  datang lengkap dengan ucapan ‘Selamat atas pembukaan toko, Strawberi dijual setengah harga’. 



Becky, Mimi dan ketiga pengelana Joseon juga sudah bersiap dengan balon dan kostum binatangnya.


Park Ha menemui ibu untuk meminjam uang 40 juta won untuk pengganti cek yang telah dihilangkannya. Uang itu tidak hilang, tapi perlu waktu sekitar 3-4 bulan untuk menguangkannya kembali. Ibu memarahinya tapi tak mampu membantu apapun karena ia tak memiliki uang sebanyak itu.


Se Na datang dan setelah mereka duduk berdua, Se Na langsung menggosok luka Park Ha. Bukankah dulu ia pernah mengatakan kalau Park Ha pasti akan meminta bantuan ibu saat Park Ha mendapat kesulitan? Park Ha tak punya waktu untuk berdebat masalah ini. Ia tahu Se Na tak mau membantu, maka ia akan pergi karena ia punya banyak kerjaan.


Tapi Se Na mau membantu, dengan satu syarat. Ia akan memberikan uang 40 juta asal Park Ha kembali ke Amerika. Ia ingin keadaannya sama seperti 2 tahun yang lalu, kembali pada saat mereka tak mengenal satu sama lain.


Park Ha memohon agar Se Na mau membantunya tanpa syarat. Tapi Se Na tak bergeming. Park Ha mau pulang ke Amerika dan ia akan memberinya 40 juta won.


Syarat yang sangat berat bagi Park Ha. Hari ini benar-benar bukan miliknya. Ia keluar dari restoran bertepatan dengan turun hujan. Ia teringat pada buah strawberinya yang ada di depan bekas tokonya yang akan busuk jika terkena banyak air. Buru-buru ia menerobos hujan menuju ke tokonya.


Hujan turun sangat lebat. Setelah Park Ha selesai menutup tumpukan strawberi dengan plastik, ia baru teringat kalau ia berjanji untuk menjemput Yi Gak setelah urusannya selesai. Buru-buru ia pergi ke gedung kantor Se Na.


Yi Gak berdiri di depan gedung yang sudah sepi dan gelap. Kedinginan dan kehujanan. Tangannya terkepal marah. Ia tak peduli pada Park Ha yang akhirnya datang berlari menembus hujan dan meminta maaf padanya karena terlambat menjemput. Park Ha langsung disemprot, “Kenapa kau baru muncul sekarang?”

“Ada hal yang mendesak yang harus kulakukan.”

“Jadi kau menganggap kalau janji kita ini tak penting? Kau bisa mengabaikan janjimu padaku?”


Park Ha terhenyak melihat kemarahan Yi Gak. Ia ingin marah, tapi tak jadi. “Sudahlah, ayo kita pulang saja sekarang.”


“Kau tak pernah mempedulikanku sama sekali!”

“Itu karena aku tak dapat mempedulikan apapun sekarang!” jerit Park Ha. Tanpa menunggu Yi Gak, ia berbalik dan berjalan menuju mobil.


Sesampainya di rumah, Yi Gak yang masih kesal  memilih memperpanjang masalah ini.


“Kau benar-benar manusia rendahan. Akhirnya aku mengerti, di dalam matamu hanya ada uang saja. Sejak kau membuka toko, yang kau pikirkan adalah bagaimana menghasilkan uang. Kau benar-benar lupa akan janjimu, maka itulah aku menyebutmu manusia rendahan.”


Park Ha menghentikan langkahnya. Ia berbalik dan bertanya, “Sudah cukup kata-katamu? Tahu apa kau, sehingga kau berani berkata seperti  itu padaku?”

“Hal itu sudah jelas. Karena kau orang yang tak dapat dipercaya, tak akan ada orang yang mau bekerja sama denganmu. Dan suatu hari, bisnismu akan bangkrut!” kata Yi Gak geram.


Park Ha terpaku mendengar kata-kata Yi Gak. Kata-kata itu seolah menamparnya, mengejek penderitaan yang baru saja ia alami hari ini. Dan hinaan itu membuatnya marah hingga ke ubun-ubun.  “Kau benar-benar tak punya sopan santun, ya. Apa hebatnya kau hingga kau dapat mengatakan seperti itu padaku? Aku tak peduli betapa hebatnya kau sebelumnya tapi sekarang kau tak berguna sama sekali di sini. Kau bukan siapa-siapa. Kau yang sekarang .. bahkan lebih rendah dari manusia rendahan!”

Ganti Yi Gak yang terperanjat mendengar kata-kata tajam Park Ha. “Beraninya kau mengatakan hal seperti  itu padaku!”


Yi Gak kembali di masa Joseonnya dan bertemu dengan istrinya, Hwa Young. Ia lega melihat Hwa Young masih hidup bahkan menyambutnya dengan bahagia. Ia memeluk istrinya dan meminta untuk tak meninggalkannya lagi.


Tiba-tiba suara handphone berbunyi. Handphone ada di jamannya? Belum sempat Yi Gak berbuat apapun, baju kebesarannya ditarik..


.. oleh Park Ha. Bwahahaha…


Seperti kejadian semalam, ia dan Sena dipisahkan kembali karena Park Ha mendapat telepon dari kebun strawberi kalau ada strawberi yang siap panen dan ia harus memetik strawberi lagi. Heheh.. 


Yi Gak terbangun  dan lega saat menyadari kalau yang ia alami hanyalah mimpi.

Heheh.. milih mana? Tak ada Park Ha, tapi Hwa Young mati (seperti di era Joseon), atau Hwa Young hidup (seperti di mimpi) tapi ada Park Ha?


Keesokan paginya, keempatnya telah duduk manis di meja makan, menunggu Park Ha membuatkan omurice. Tapi yang ditunggu tak kunjung muncul.


Akhirnya Park Ha muncul, namun bukan untuk membuatkan omurice karena ia sudah bersiap untuk pergi. Park Ha hanya melirik pedas pada Yi Gak dan keluar rumah. Yi Gak yang tahu kenapa Park Ha marah, mengatakan kalau mereka tak usah menggantungkan semuanya pada Park Ha. Mereka dapat mencari makan sendiri.



Young Sul mengusulkan kalau akan menangkap sapi atau babi diluar untuk dimakan, tapi Man Bo mengingatkan kalau di luar sana hanya ada orang lalu lalang, tak ada binatang yang bisa diburu.
Heheh.. sebenarnya ada kok. Banyak, sudah dicincang dan dimasukkan ke kaleng. Namanya kornet.


Chi San menawarkan diri untuk membeli ramen instan di toko dekat rumah. Mendengar itu, Yi Gak berkata,

“Aku.. Aku tak punya uang.”
Aww… mungkin pangeran  sekarang menyadari ucapan Park Ha. Uang, kedudukan dan darah biru yang ia miliki tak ada gunanya di jaman modern ini.


Becky datang dan mengajak mereka minus Yi Gak untuk pergi ‘melihat-lihat’ kota. Ketiga abdi itu meminta Yi Gak, yang kemarin kehujanan, untuk beristirahat saja di rumah.

Melihat-lihat itu ternyata artinya bekerja sampingan.  Becky menawarkan pekerjaan yang menurutnya cocok bagi mereka.


Man Bo, bekerja sebagai  tukang parkir dalam gedung. Hasilnya : malah macet di mana-mana.



Young Sul, bekerja sebagai kasir Café. Wajah tampannya jelas menarik perhatian para pelanggan wanita.


Namun sayangnya Park Ha tak mengajarinya kalau ada alat pembayaran lain selain uang. Sehingga saat ada pelanggan memberikan kartu kreditnya untuk digesek, ia menatap tajam pada pelanggan itu, “Apa kau pikir aku bodoh? Kenapa kau tak memberiku uang?”


Sementara Chi San sangat menikmati pekerjaannya sebagai pencuci mobil. Dengan riang ia mencuci mobil pertamanya. Luar dalam!


LOL. Becky menawarkan pekerjaan yang cocok untuk pria jaman sekarang, bukan untuk pria Joseon.


Hasilnya, mereka pulang ke rumah tertunduk lesu . Mereka akhirnya mengaku pada tuannya kalau mereka melakukan ini karena ingin membantu Park Ha yang kemarin harus menutup tokonya.

Yi Gak kaget mendengar hal itu. Bukankah kemarin adalah hari pertama tokonya buka? Man Bo menceritakan kalau Park Ha tak jadi membuka toko karena uang sewa yang ia siapkan telah hilang.


“Aku tak bisa percaya kalau ia sebodoh itu,” kata Yi Gak. Tapi ia langsung teringat kemarin malam ia mengatai Park Ha –suatu hari, bisnismu akan bangkrut!-  dan ia merasa tak enak karenanya.


Di luar, Mimi memungut boneka lobak yang basah kehujanan. “Bisnis majikanmu sedang gagal, kau juga ikutan menangis,” kata Mimi dramatis.


Becky mengajak ketiganya lagi untuk bekerja. Dan kali ini ia dan Mimi ikut menyertai mereka. Mimi menatap Yi Gak yang tak mau bekerja dan berkata, “Kau memiliki tubuh yang sehat, kenapa kau tak mau menggunakannya? Apa kau jenis orang yang tak mau melakukan pekerjaan kasar?”


Ia kemudian menyerahkan boneka lobak yang ia pungut dan berkata. “Semalaman ia menangis, jadi hiburlah dia.”


Masih ingat dengan Amy, teman sekerja  Park Ha di restoran Amerika? Kepergian Park Ha ternyata untuk menemuinya. Amy baru saja menikah dan berbulan madu di Korea Selatan. Ia mengunjungi Park Ha sekaligus memberikan barang-barang Park Ha yang tertinggal di locker restoran.


Park Ha sangat senang bertemu dengan Amy kembali. Saat hendak berpisah, Amy mengajak Park Ha untuk kembali ke Amerika. Ia dan suaminya berencana untukmembuka restoran sekembalinya dari bulan madu. Dan tenaga dan bakat Park Ha (yang mampu memilih bahan makanan yang bagus) amat sangat membantu mereka.


Dan Park Ha benar-benar memikirkan tawaran itu. Sepanjang perjalanan di bis, ia memikirkan tawaran Amy dan tawaran Se Na yang datang di saat yang sama. Jalan keluar yang sempurna. Tapi kembali ke Amerika adalah sebuah keputusan yang sangat berat.


Sesampainya di rumah, ia melihat boneka lobaknya tergantung di dinding. Teringat olehnya bagaimana ia mendapatkan boneka itu bersama Yi Gak, ia pun tersenyum.


Becky dan Mimi ternyata ingin menjual strawberi yang dipanen Park Ha dan menjadikan Man Bo, Young Sul dan Chi San sebagai boneka maskot. Becky mengajarkan kalau ingin menari, menarilah segila mungkin. Dan ia mencontohkan gaya-gaya cute dan imut, yang langsung diikuti oleh ketiganya dengan patuh.


Dan satu orang lagi yang tak mau bekerja kasar, diam-diam ikut mencontoh gerakan itu.


LOL.


Mimi datang dan menyuruh Becky untuk berganti kostum panda. Ah..rupanya Becky akan menjadi panda yang akan memimpin pasukan binatang.



Young Sul bertanya pada Mimi, apakah mereka harus menari walaupun sudah memakai kostum? Man Bo menambahkan kalau hal ini mempermalukan mereka.  Chi San menenangkan temannya kalau wajahnya akan tertutup dengan kostum jadi tak perlu khawatir. Dan Mimi berkata kalau mereka harus menari. Bahkan harus menari segila mungkin agar orang-orang memperhatikan.


Ia menambahkan jika mereka sudah memakai kostum binatang, maka mereka bukanlah mereka yang sekarang. Mereka adalah beruang, anjing dan kelinci. Di luar mereka tak boleh membuka topeng dan tak boleh berkata sepatah katapun.


Mereka pun memperkenalkan diri sebagai beruang, kucing dan kelinci. Mereka pun bersujud pada Yi Gak sebelum mulai bekerja.


Di taman, Mimi mulai menjajakan strawberinya dan mendelik saat ketiga binatang menari dengan setengah hati. Orang-orang masih lalu-lalang tak memperhatikan lapak mereka.


Ia menyuruh sambil mencontohkan gerakan menari segila mungkin, dan ketiga binatang itu walaupun patuh tetap saja gerakan mereka kurang gila.


Untung si panda datang. Mimi pun menyuruh temannya untuk mencontohkan gerakan gila. Panda pun menari gila dan para pengunjung taman mulai berdatangan.


Sementara itu di kantor, Tante marah pada Tae Moo dan ayahnya. Salah satu divisi kantor mereka (Home Shopping TV) akan mengadakan  fashion show baju pengantin secara live, dan Tae Moo secara sepihak memutuskan untuk tak memakai model dari agency sahabat Tante. Tante merasa pendapatnya tak dihargai lagi oleh mereka.


Tante menemui seseorang bernama Park Tae Soo yang bertugas mengurus anjing. Tante menyuruh Tae Soo yang sudah pergi selama 2 tahun untuk kembali ke perusahaan dan memohon kakaknya (nenek) untuk menerimanya kembali. Tapi Tae Soo menolaknya karena dirinyalah, ntedua tahun yang lalu perusahaan mengalami kerugian yang banyak.

Tante tak peduli. Ia bersikeras menyuruh Tae Soo untuk segera kembali ke Korea. 


Tae Moo menjelaskan pada nenek kalau ia ingin memakai model yang bukan professional, melainkan model yang orang biasa, yaitu karyawan kantor mereka. Walaupun skeptis tapi nenek mengijinkan Tae Moo melakukan keputusannya. Dan siapakah karyawan yang tepat untuk model pengantin mereka?

Menurut Tae Moo : sekretaris nenek, Hong Se Na.


Se Na mulanya kaget dan menolak, tapi setelah nenek ikut membujuk (“Apa harus aku yang setua ini jadi modelnya?”), Se Na akhirnya setuju.        



Park Ha pergi ke taman dan melihat teman-temannya membuka lapak untuk menjual strawberi. Ia memuji Mimi yang berhasil menjual strawberinya, bahkan hampir habis.


Mimi mengatakan kalau semua ini adalah ide Becky. Bahkan Becky-lah yang memimpin para boneka maskot menarik perhatian pembeli. Mimi menunjuk Becky yang saat itu terbungkus kostum Panda.


Mendadak, si Panda terhuyung-huyung dan jatuh pingsan. Semua panik. Park Ha segera pergi ke bagian manajemen gedung untuk memberitahu ada yang pingsan.


Sementara itu  ketiga binatang lain segera membuka kepalanya, membuat para pengunjung histeris melihat ketampanan mereka. Tapi Young Sul segera memandu Becky tanpa melepas kepala Pandanya.


Di dalam gedung, Young Sul dibantu dengan satpam segera meletakkan Becky ke atas sofa. Tapi Young Sul tak mengijinkan Satpam untuk membuka kostum panda itu dan memberitahu kalau di dalamnya adalah seorang wanita. Yang akan menolong panda adalah seorang wanita juga.


Maka Young Sul menunggu Park Ha di luar gedung.


Sementara itu, Becky telah sadar dan membuka kepala Pandanya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar